Tips Menghadapi Skripsi dari Awal sampai Akhir

Tips Menghadapi Skripsi dari Awal sampai Akhir

Akhirnya puncak kesusahan dari skripsi telah berlalu yaitu sidang, saya merasa tidak percaya bisa melalui hal tersebut selama 3 bulan dengan cara yang tidak terlalu susah walau sedikit paksaan dalam diri untuk bisa mengerjakan skripsi, waktu paling sibuk saya ada pada bulan Juni hingga Juli 2019 disana terdapat deadline selama 20 hari untuk mengerjakan bab 4 dan bab 5 karena sebelumnya adalah waktu liburan lebaran 2019 yang penuh dengan kemalasan.

Jadwal sidang dilaksanakan pertengahan juli 2019, dan sebenarnya saya rencana sidang itu bulan  november 2019 aja, tetapi semua rencana itu dipaksa berubah saat teman saya memprovokasi untuk sidang pada juli 2019, disitulah saya merasa tertantang dan mengerjakan skripsi bab 4 dan 5 selama 20 hari. Skripsi saya tidak hanya menulis karangan indah, karena saya anak Informatika dan skripsi saya berkaitan dengan sistem informasi maka ya harus ngoding program, dengan progress masih 70%.


Proses pengerjaan sampai 70% itu dikerjakan dari februari sampai mei, sedangkan saya harus mengerjakan 30% nya lagi kurang dari 1 bulan (kurang ngebut apa coba????), semangat saya naik turun pada proses pengerjaannya tetapi selalu terus berusaha bangkit dibantu oleh teman saya yang nyemangatin terus setiap hari, teman saya sih enak skripsinya sudah selesai jadi kerjaannya waktu itu nyemangatin saya aja buat selesai juga.

Walau waktu itu berat rasanya tetapi sekarang sudah lega karena sidang sudah terlewati dan tinggal mengumpulkan laporan tugas akhir diperpustakaan, tanpa teman saya yang nyemangatin itu mungkin sekarang masih mikirin skripsi dan sidang pada bulan november.

Pembukaannya sampai di situ saja ya, kita langsung saja ke tipsnya yang sebenarnya juga cerita kelanjutan atau pelengkap dari cerita diatas, tetapi lebih saya tekankan pada judul poinnya. berikut ini tips menghadapi skripsi dari awal sampai akhir.

Cari Latar Belakang di Sekitar
Tips Menghadapi Skripsi dari Awal sampai Akhir


Terkadang kita terlalu bingung memikirkan judul, padahal judul tersebut bisa kita ambil dengan melihat masalah di sekitar kita dan kita memberikan solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Lalu terkadang juga kita terlalu sibuk dengan pencarian masalah keluar kampus ngurus izin sana sini dan cukup membuang waktu,

Padahal untuk skripsi saya sendiri mengambil masalah pada salah satu lembaga di kampus saya, dan menurut saya belum ada yang mengambil judul tersebut sebelumnya, awal pencarian masalah ini saya awali dengan wawancara, yang awalnya malu-malu sih nanya sana-sini buat menemukan narasumber yang tepat dan akhirnya ketemu juga.

Walau hanya dalam ruang lingkup kampus ternyata oh ternyata narasumber saya tetap meminta surat penelitian supaya lebih sah penelitiannya, yah sama saja sih dengan subyek/objek penelitian di luar kampus yang sering kali perlu surat tertulis juga, tetapi setidaknya prosesnya lebih cepat hanya jalan kaki dan proses administrasi ini akhirnya bisa selesai dalam 1 hari saja. Setelah narasumber di dapat tinggal merangkai judul untuk mengajukannya sebagai proposal.

Ada juga jenis skripsi yang tidak memerlukan studi kasus dimana biasanya menguji sebuah metode atau algoritma, tetapi untuk jenis skripsi ini tentu saja sobat harus rajin membaca banyak jurnal dan mencari kelemahan pada jurnal-jurnal tersebut untuk di ambil sebagai tema skripsi sobat. Untuk saya sih pernah mau ngambil skripsi jenis ini, tetapi karena tidak ketemu-ketemu ya jadi pakai studi kasus deh sebagai pembeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

Cari Dosen yang Mudah ACC
Tips Menghadapi Skripsi dari Awal sampai Akhir

Dosen adalah penentu kapan kamu lulus memang benar, semakin mudah dosen ditemui maka akan cepat juga kita mengerjakan revisiannya, dan selain itu dosen yang tidak banyak maunya juga perlu untuk meminimalisir banyaknya revisi, selain kita terbantu cepat lulus bisa menghemat kertas juga kan.

Pengalaman saya sendiri pada waktu memilih dosen pembimbing adalah tidak sengaja mendapatkan 2 dosen yang terkenal dengan cepat accnya, kenapa tidak sengaja ? karena waktu pencarian dosen pembimbing saya mendengar romur dari teman-teman saya bahwa  jika kita memilih dosen pembimbing yang mudah maka dosen penguji kita kemungkinan berpeluang mendapat dosen yang susah, tetapi jika kita memilih dosen yang susah menjadi pembimibng maka paling tidak dosen pembimbing yang susah tersebut tidak mungkin jadi dosen penguji kita pada saat sidang nanti.

Setelah sekian lama pencarian akhirnya ketemu deh 2 dosen pembimbing yang cocok, yang kebetulan mudah banget accnya. Bukti dari kemudahan acc ini adalah pada H-1 penutupan pendaftaran sidang dimana sebelumnya saya terdapat cukup banyak revisi di bab 4, dan saya selain mengerjakan bab 4 itu juga mengerjakan bab 5 yang hanya 1 lembar.

Setelah menemui dosen 1 hanya terdapat revisi di bab 5 nya saja dan itupun revisinya langsung mengetik di depan dosennya, setelah mendapat bersetujuan dosen 1 maka lanjut ke dosen 2 dimana dosen 2 cukup percaya dengan dosen 1 yang sudah mengecek skripsi saya dan dosen 2 langsung acc, nah disitulah saya berhasil sidang lebih cepat.

Sedangkan berbeda cerita dengan teman saya yang sangat disayangkan sekali harus menunda sidangnya karena salah satu dosennya yang terkenal dosen yang cukup susah acc tidak menyetujui skripsinya, padahal sudah selesai pada bab 5 dan tentunya dia tidak terburu-buru seperti saya.

Jadi berdasarkan hal tersebut saya bisa menyimpulkan bahwa memilih dosen pembimbing yang mudah sangat diutamakan, karena pada dasarnya kita tidak tau dosen penguji kita nanti siapa dan sesusah apa, tapi dosen pembimbing kita masih bisa kita pilih, jadi pilih dosen yang mudah saja (ini untuk mahasiswa yang milih dosen pembimbing sendiri ya, kalau sudah dipilihkan silahkan pasrah dan nikmati saja????).

Berdoa, Minta Doa dan Restu Orang Tua
Tips Menghadapi Skripsi dari Awal sampai Akhir

Doa dan restu orang tua adalah segalanya di dunia ini, mintalah doa terbaik supaya skripsi dan sidang sobat berjalan dengan lancar, walaupun kita semua yakin tanpa meminta doa pun orang tua kita selalu mendoakan kita setiap hari, dan mungkin beberapa doa orang tua saya dikabulkan, buktinya sidang skripsi yang saya takutkan itu tidak semenakutkan yang saya lihat saat menonton sidang teman-teman saya, kenapa bisa terjadi ? karena dosen penguji saya keduanya dosen yang cukup mudah juga dan kebetulan keahlian 2 dosen tersebut bukan di bidang penelitian saya.


Padahal hari-hari sebelumnya saya sudah berpikiran macam-macam dengan apa yang terjadi di sidang nanti, dan ternyata hal-hal yang saya pikirkan itu tidak terjadi sama sekali. Contohnya soal revisi sidang dimana saya kira pasti banyak yang akan direvisi, karena seperti yang saya ceritakan sebelumnya, saya mengerjakan skripsinya cukup terburu-buru dan hasilnya saya rasa kurang lengkap, ternyata hasil akhirnya saya cuman diberi catatan revisi 1 baris yang dikerjakan 1 hari saja selesai disitulah saya sangat bersyukur.

Jadi jangan lupa minta doa dan restu orang tua untuk dilancarkan skripsinya, tetapi jangan lupa juga dipersiapkan kemungkinan apa-apa yang akan di tanyakan di sidang nanti, jangan berharap dapat dosen yang mudah saja, persiapkan dapat dosen yang susah juga. Untuk kasus saya itu hanya takdir yang berkehendak begitu dimana saat itu dosen-dosen yang susah sedang pergi keluar kota.

Skripsi Hanyalah Sebuah Skripsi
Poin  ini saya dapat dari sebuah video yang kebutulan dishare di instagram, sobat bisa melihat videonya dibawah ini.



Isi dari video itu sebenarnya adalah memotivasi kita untuk rajin mengerjakan skripsi agar cepat lulus, tapi pada kata pembukanya seolah-olah skripsi itu sebenarnya tidak banyak manfaatnya, setelah selesai paling cuman nganggur di perpustakaan.

Jadi pesan yang saya bisa ambil adalah selagi kita hidup di dunia ini dengan segala aturan-aturan yang ada bahkan ada sebelum kita lahir, yaitu salah satu aturan itu adalah kalau mau lulus kuliah harus mengerjakan skripsi, ya kerjakan saja, tidak usah banyak mengeluh dan menunda-nunda.

Tidak peduli skripsi sobat dibaca orang atau tidak, yang penting sobat mengerjakan skripsi itu sendiri, dari situ saya yakin akan dapat pengalaman atau ilmu baru yang mungkin bisa diterapkan didunia kerja nantinya.


Perhatikan Setiap Kertas yang Meminta Tanda Tangan
Tips Menghadapi Skripsi dari Awal sampai Akhir


Ini adalah tips yang terakhir yaitu perhatikan setiap tulisan pada kertas yang memerlukan tanda tangan pihak ketiga, seperti dosen, kepala jurusan, karena jika sampai ada yang salah tentunya kita harus meminta tanda tangan lagi ke yang bersangkutan. Ini cukup merepotkan setidaknya untuk saya sendiri,

dimana saya pernah salah menuliskan gelar dosen penguji dan kepala jurusan yang menyebabkan saya harus meminta tanda tangan 2-3 kali, aman sih kalau dosennya mudah ditemui, tetapi jika susah ditemui tentu saja cukup repot dan sungkan juga minta tanda tangan lagi. Akibat dari masalah diatas waktu saya mengumpul tugas akhir di perpustakaan jadi tertunda 1 minggu.


Cukup sekian share pengalaman dan tips saya dalam menghadapi skripsi yang di anggap merupakan tugas terberat dan terakhir yang dikerjakan mahasiswa, tetapi sekarang saya sadar bahwa tugas terberat sebenarnya bukan skripsi melainkan bagaimana kita menghadapi dunia nyata setelah lulus nanti, seperti mencari pekerjaan, jodoh atau menerapkan ilmu kita di masyarakat.

Tetap semangat!!!???? karena kita berada di dunia ini bukan tanpa alasan melainkan salah satu alasannya untuk bermanfaat bagi orang lain. Sekian terima kasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah sesuai dengan isi artikel, no iklan.